Facebook Badge

HARGA DIRI DALAM BERGAUL

>> Jumat, 07 November 2008

“Harga diri seseorang ditentukan oleh seberapa baik ia bergaul dan seberapa baik melakukan sesuatu untuk orang banyak”
Dari mutiara kalimat di atas dapat kita ambil suatu asumsi bahwa pergaulan memang mutlak dibutuhkan dalam kehidupan.
Pergaulan yang bagaimana?… Pergaulan yang mengenal norma sosial, norma agama dan norma kultur. Terkadang kita dapatkan seorang teman yang akrab sebutlah seorang sahabat, namun didapatkan beberapa kejanggalan dalam berteman. Hal ini karena seorang teman tadi tidak mempedulikan norma agama barangkali atau norma sosial dan mungkin norma kultur.
Norma agama terikat dengan ketaatan seorang hamab kepada Sang Khaliq Allah Subhana wata’ala dan rasul-Nya. Norma sosial terikat dengan elemen masyarakat yang memilki multi karakter dan multi profesi dan latar belakang pendidikan yang berbeda.
Siapapun orangnya yang suka bergaul dengan sipapun pasti akan lebih cepat adaptatif karena ia mengetahui karakter, adat dan sikap lawan temannya.
Lama atau tidak sebuah persahabatan akan berkesan di antara mereka yang bergaul karena hasil pergaulan dapat menciptakan keharmonisan bersahabat, kedamaian bergaul dan kecintaan yang tulus di antara mereka. Harga diri seorang teman dapat diuji dalam kancah pergaulan ini melalui pendalaman pemahaman seseorang terhadap orang lain.
Tidak sedikit pergaulan yang berakhir dengan permusuhan, tidak sedikit pergaulan diakhiri dengan dendam, dan tidak sedikit pergaulan diakhiri dengan penipuan dan lain sebagainya.
Maka akan tidak ada lagi harga diri sebuah pergaulan. Yang sebenarnya pada setiap diri seseorang terdapat satu sikap -kalau dia mau bersahabat dengan saya, saya akan bersahabat dengannya, kalau tidak saya akan menjauhinya.

5 komentar:

Anonim 22 November 2008 pukul 00.16  

huhu....
bergaul yukkk kita bergaul??
emmm......
"khoirul ashab man yadulluk ala-l-khoir"
mengenal seseorang bisa dilihat dari temannya, liat aja syapa sahabatnya?? maka itulah dia..
ada ibarat mengatakan:
"kalau Anda berteman dengan tukang minyak tanah, maka Anda akan terkena bau minyak tanahnya..kalau Anda berteman dengan tukang minyak wangi,maka Anda akan terkena bau minyak wanginya"
so......mau pilih mana??
just see your friend!!


keep ukhuwah ya ust....:)
semangad terus tuk berkarya.....

Hafidh 1 Desember 2008 pukul 17.18  

Tul tul ..... betul itu
Makanya bergaul gaul donk, ajak tu orang yang diem aja ga bunyi2, biar ngomong gitu.
Makasih resty, smoga sukses selalu.

Syafrenal Syabirin Simabur 31 Desember 2008 pukul 12.27  

Sebelumnya makasih banget udah jadi "follwer" blog Saya. Dan makasih juga buat komentarnya.

Curahan itu bukanlah sebuah keputusasaan, tapi bagaimana menikmati kesendirian dengan segala konsekwensinya.
kadang kita menyumpahi diri dan menyalahkan nasib dengan kesendirin yang kita alami, tanpa seseorang yang bisa "mengerti" kita. Tapi Alhamdulillah Sy. sedang tidak mengalaminya sekarang. keadaan menikmati kesendirian malah Sy jadikan sebagai sarana introspeksi diri dan proses syukur bahwa masih ada kesempatan untuk menyayangi diri sendiri dan berbuat kebaikan pada diri sendiri sebelum meraih cinta yang lain.

but actually Syukron Boz!!!!

INE FADLA 17 Maret 2009 pukul 21.55  

OK...kita bergaul... tapi saya ingin curhat dulu nich...heuheu..
Adab bergaul dengan manusia merupakan bagian dari akhlakul karimah (akhlak yang mulia). akhlak yang mulia itu sendiri merupakan bagian dari dienul Islam. tul gk?
Bahkan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam diutus untuk menyempurnakan akhlak.

Oleh karena itu, adab-adab bergaul ini sangat perlu dipelajari untuk kita amalkan. kita harus mengetahui, bagaimana adab terhadap orang tua, adab terhadap saudara kita, adab terhadap istri kita, adab seorang istri terhadap suaminya, adab terhadap teman sekerja atau terhadap atasan dan bawahan. Jika kita seorang da’i atau guru, maka harus mengetahui bagaimana adab bermuamalah dengan da’i atau lainnya dan dengan mad’u (yang didakwahi) atau terhadap muridnya. Demikian juga apabila seorang guru atau ust/ustdz, atau seorang murid atau apapun jabatan dan kedudukannya, maka kita perlu untuk mengetahui etika atau adab-adab dalam bergaul.tulll gak...ok...bergaul & bergaul terusss...heuheu..

yess... salam dari adikmu..

Hafidh 18 Maret 2009 pukul 20.10  

Yups, makash bngt ni komnt neng ine..... wah perlu dikembangkan ni, diposting dunk via apa aj biar semua org di dunia maya ni menambah hasanh pegetahuan and buisa shring gtu hehehhee.
Alhamdulillah, bersyukur pada Sang Pencipta adalah satu2 nya cara yang tepat karena kita telh dianugerahi perfikir seht, melangkh jelas dan bertingkah pasti, amin semoga selamanya di alan Allah.....

Anak Adalah Fitnah

Anak Adalah Fitnah

Pengikut

Pesan Rosulullah

"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad dan rupa kalian, tetapi Dia melihat kepada hati kalian (niat dan keikhlasan” (HR Muslim)

  © Blogger templates Sunset by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP