SUMPAH ALLAH MENGENAI WAKTU
>> Kamis, 13 November 2008
Pepatah Inggris mengatakan 'The time is money' dan pepatah Arab mengatakan "Waktu itu lebih berharga daripada emas" ada juga pepatah lain "Pergunakanlah waktumu, bila tidak digunakan maka waktu akan membunuhmu". Itulah beberapa pepatah yang patut dijadikan landasan kita dalam berpijak mengarungi kehidupan ini agar kehidupan ini lebih hidup dan bermanfaat yang tentunya dengan tujuan mulia proses pengabdian terhadap Allah Yang Maha Pencipta.
Islam memandang secara serius terhadap waktu, betapa tidak karena waktu tak pernah berhenti dalam satu masa saja, detik demi detik selalu berubah, menit demi menit selalu berganti, jam demi jam, hari demi hari, minggu demi minggu dan seterusnya, selalu diperbaharui, selalu berganti, selalu ada perubahan.
Allah mensinyalir dalam firman-Nya bahwa Ia bersumpah tentang waktu, begitu mulianya sumpah Allah ini karena Allah sendiri yang bersumpah dan sasarannya adalah manusia yang hidup di alam fana ini. "Demi waktu, sesungguhnya manusia pasti dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman dan yang selalu melakukan amal sholih dan selalu nasehat-menasehati dalam kebenaran dan nasehat-menasehati dalam kesabaran". Ayat di atas jelas mengandung ajaran yang patut dan wajib kita lakukan dalam aktivitas kehidupan kita sehari-hari.
Kurang lebih kandungan ayat tersebut di atas yang harus dilaksanakan oleh semua manusia;
- Pondasi keimanan harus kuat, kokoh dan tangguh tidak bercampur syirik.
- Kewajiban melakukan usaha, melakukan aktivitas yang bermanfaat dan memberikan maslahat bagi umat.
- Kerugian yang abadi bagi siapa saja yang tergolong pemalas, pengemis dan yang selalu berharap dari orang lain.
- Adzab Allah yang sangat pedih akan dirasakan oleh orang-orang yang bergelut dalam pekerjaan maksiat kepada Allah.
Begitu mulia akhlaq beliau yang apabila ia lapar mencari kerjaan, ketika mendapatkan upah ia menggunakannya atau memanfaatkannya bersama orang yang ia hormati. Seorang khalifah saja tidak pernah merasa gengsi melakukan suatu pekerjaan, dan hal ini tidak membuat lunturnya harga diri beliau bahkan semakin mulia, inilah salah satu ibrah yang dilakukan khalifah. Begitulah Islam mengajarkan manusia betapa penting dan perlunya bekerja, berusaha, mencari sesuatu yang dibutuhkannya. Betapa tidak makan dalam Islam dihukumkan sebagai sesuatu yang mubah yang berarti boleh dilakukan dan boleh juga ditinggalkan. Yang boleh dilakukan saja untuk kepentingan dirinya begitu dilakukan dengan penuh semangat, tenaga yang kuat, tanpa kenal gengsi, tak kenal lelah. Apalagi suatu pekerjaan yang dihukumkan wajib dan disyariatkan dalam Islam seperti mencari nafkah untuk makan anak-istri, membiayai pendidikan anak-anaknya atau untuk kepentingan umum.
Dalam riwayat lain dikisahkan bahwa Ali bin Abi Thalib Ra pernah akan mandi di sebuah sumur, ia melihat air dalam sebuah bak mandi lalu ia tidak menggunakan air tersebut karena iar tersebut bukan hasil timbaan beliayu sendiri. Beliau mau mandi jika air itu dapat ia timba dari sumur dengan sendirinya. Sungguh luar biasa akhlaq beliau yang patut kita teladani.
0 komentar:
Posting Komentar